Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral dalam Perspektif Teori Sistem Hukum

Shera Cipta Ramdini

doi:10.25134/savana.v1i01.34

Authors

Shera Cipta Ramdini Fakultas Hukum Universitas Kuningan

DOI:

https://doi.org/10.25134/savana.v1i01.34

Keywords:

energy; mineral resources; regional government authority

Abstract

The Constitutional Court has decided the case filed by the Governor of East Java and the DPRD of East Java Province in case Number 11/PUU-XIV/2016. This decision became one of the landmark decisions of the Constitutional Court. The aim of this research is to find out and analyze the decisions of the Constitutional Court regarding the management of energy and mineral resources in Indonesia. This research method uses a normative juridical method with a statutory approach. The results of the research, Constitutional Court Decision Number 11/PUU-XIV/2016 have provided legal certainty regarding the regulation of the authority to administer geothermal energy for indirect use, including the authority to grant permits to the Central Government. In subsequent developments, geothermal regulation is regulated in the Job Creation Law which was declared formally conditionally unconstitutional based on Constitutional Court Decision Number 91/PUU-XVIII/2020. Legal system theory as an analytical tool functions to dissect factors relevant to the management of energy and mineral resources.

References

Adam M, Erina P, (2022) “Utilisation of Geothermal Energy that Impacts the Right to Clean Water,” Journal Fiat Justicia, hlm. 255-269.

Aju Putrijanti, L. T. (2021). Peran PTUN dan AUPB Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance). Mimbar Hukum, 277-290.

Basid, A., Andrini, N., & Arfiyaningsih, S. (2021). Pendugaan Reservoir Sistem Panas Bumi Dengan Menggunakan Survey Geolistrik, Resistivitas Dan Self Potensial (Studi Kasus: Daerah Manifestasi Panas Bumi di Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep). Jurnal Neutrino: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, 7(1), 57-70.

Canggih. P. (2022) “Koordinasi Kewenangan pada Pengusahaan Panas Bumi untuk Keperluan Tenaga Listrik,” PJIH: Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum, , hlm. 405-419.

Hutrin Kamil, and Agus Dermawan. (2022) “Analisis Yuridis Penerapan Produk Hukum Corporate Social Responsibility Dalam Pembangunan Daerah.” Verfassung: Jurnal Hukum Tata Negara 1, no. 1

Jalil, H. (2021). kewenangan Pusat dan Daerah dalam Pengelolaan Pertambangan. Jurnal Ilmiah Mahasiwa Bidang Hukum Kenegaraan, 5(2), 132-140.

Regina T., M. (2021). “Panas Bumi Sebagai Harta Karun Untuk Menuju Ketahanan Energi,” Journal Neutrino (2) hlm. 217-237

Riqiey, B., & Zainulla, P.S (2022). Problematika Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Tambang. SOSIALITA, 1(1), 53-60.

Salsabila, D., & Adharani, Y. (2021). Merekontruksi Arah Politik Hukum Pengembangan Perizinan Panas Bumi Untuk Pemanfaatan Tidak Langsung. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 4(1), hlm. 89-11

Saputra, F. (2021). Analisis Yuridis Politik Hukum Pengaturan Izin Pemanfaatan Panas Bumi Dalam Pemanfaatan Tidak Langsung Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 JO. Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 2017. Jurnal Hukum Ilmiah, 1 (1) hlm. 169-181.

Syariful Azmi, (2023) “Analisis Kebijakan Investasi Pengelolaan Panas Bumi Dalam Konteks Otonomi Daerah di Sumatera Utara,” PUBLIKAUMA: Jurnal Ilmu Administrasi Publik UMA, 8 (1), hlm. 126-137